Pembukaan akses jalan dan jembatan baru yang menghubungkan kawasan Banjarmasin Selatan dgn kawasan Banjarmasin Utara, membuat Saya sesekali melewati jalan tersebut untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan
Bangunan Museum WASAKA, dapat terlihat oleh ”mata” setiap orang yang melewati Jembatan Benua Anyar dari arah Jl. Gatot Subroto menuju Jl. Sultam Adam, karena pada atapnya ada tulisan besar dgn cat warna putih “Museum Wasaka”
Ketidaktahuan masyarakat dengan keberadaan Museum Perjuangan Rakyat di Kalimantan tempo doeloe ini bisa dipahami, karena sebelum dibukanya akses jalan baru, Museum yang berlokasi di Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara ini tidak mudah utk didatangi oleh masyarakat
Penyebab lain, bisa jadi karena kurangnya minat masyarakat untuk berkunjung ke museum tersebut
Saya membuka Wikipedia untuk mengetahui lebih banyak mengenai museum ini, tetapi hanya sedikit sekali data yang bisa didapat Di Wikipedia, hanya ada foto bangunan museum, dan foto pistol dari jaman VOC, ditambah beberapa alenia tulisan singkat mengenai informasi museum (kelihatannya data ini, jarang di update secara berkala oleh Pengelola Museum)
Kemudian Saya googling dgn keyword “museum wasaka” hanya ada beberapa blog (kurang dari tujuh blog) yang memuat tulisan dan foto mengenai museum ini
WASAKA sendiri, adalah singkatan yang berasal dari kalimat dalam Bahasa Banjar “Waja Sampai Kaputing” Sebuah motto perjuangan yang mengandung arti “Jika mengerjakan sesuatu, harus diselesaikan dgn baik, benar dan tuntas
Museum WASAKA, adalah Museum Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan, pada tahun 1945 sd 1949
Museum terletak dipinggiran Sungai Martapura, berlokasi di Kampung Kenanga Ulu, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, dapat diakses dgn kendaraan bermotor melalui darat maupun melewati sungai
Museum berdiri diarea kurang lebih 1 Ha, terdiri dari satu buah Bangunan induk berbentuk rumah banjar dgn bubungan tinggi, ada juga bangunan lain yang berfungsi sebagai kantor dan rumah tinggal, dan disamping sebelah kanan museum terdapat sebuah taman bermain
Museum dibuka setiap hari dari pukul 08.30 sd pukul 12.30, hari libur nasional, tutup
Museum, tidak memungut biaya kepada pengunjung yg masuk, parkir kendaraan juga gratis
Museum dijaga secara bergiliran oleh beberapa orang yang ditunjuk oleh Dinas Pariwisata, untuk memantau pengunjung yg datang dgn cara mengisi Buku Tamu
Isi Museum antara lain, Logo atau lambang 13 Kabupaten di Kalsel, Foto tempo dulu, Foto pejabat Gubernur yg pernah menjabat sejak tahun 1953 sampai sekarang, benda sejarah seperti, seperangkat meja dan kursi tamu, senjata api eks VOC, senjata tradisional, mesin ketik, seragam dan beberapa model busana jaman doeloe, dll
Apakah Anda sudah pernah berkunjung ke museum ini?
Jika jawabannya “Belum”
Ajaklah keluarga Anda kesini, agar mengetahui Sejarah Perjuangan Rakyat di Kalimantan Selatan, dan juga untuk menambah wawasan budaya kepada putera puteri Anda
Informasi lainnya, Pengelola menerima sumbangan benda-benda bersejarah dari masyarakat untuk menambah koleksi museum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar