Museum
KARETA KARATON (lidah Saya sering salah, menyebutnya dengan Museum Kereta Keraton), Museum ini beralamat di Jl
Rotowijayaan, terletak disebelah barat daya Alun-Alun utara, masih
didalam kawasan Keraton Kesultanan Yogyakarta
Museum Kereta kuda berupa sebuah bangunan lama (kuno) peninggalan masa lalu dengan
desain arsitektur jawa, dimuseum ini tersimpan berbagai macam jenis kereta kuda
milik Kesultanan Jogyakarta, Koleksi Kereta masih terawat dengan baik, dan beberapa
diantaranya masih sering digunakan untuk upacara tertentu
Kereta kuda yang digunakan pada upacara tertentu-1
Setelah
membayar tiket masuk sebesar 3 ribu rupiah (sudah termasuk biaya untuk parkir)
Saya masuk kedalam museum, pengunjung lain yang bersamaan dengan kedatangan
Saya pada hari itu lumayan banyak
Koleksi
museum terdiri dari belasan Kereta kuda berbagai bentuk dan model yang berjajar
rapi, terdapat juga beberapa Patung Kuda, kuda ini semasa hidupnya pernah
digunakan untuk menarik kereta, dan pada dinding museum terpajang sejumlah
koleksi foto tempo dulu yang menampilkan upacara adat keraton berikut kereta kuda
yang digunakan pada saat itu
Kereta kuda yang digunakan pada upacara tertentu-2
Kereta kuda yang digunakan pada upacara tertentu-3
Dari
pengamatan mata awam Saya, Museum ini merupakan “Poll Kereta Kuda milik Kesultanan Yogyakarta” disini disimpan sejumlah
kereta kuda berikut aksesorisnya yang oleh pemiliknya diperbolehkan untuk
dilihat dan difoto oleh masyarakat umum
Setiap
kereta kuda mempunyai nama sesuai dengan peruntukannya, misalnya seperti Kareta
“Kyai Roto Praloyo” Kereta ini digunakan untuk membawa jenazah ketempat
pemakaman
Kareta Kyai Roto Praloyo
Setiap
nama kereta kuda, selalu diawali dengan kata “Kiyai atau Kanjeng” sebagai
penghormatan terhadap kereta kuda tersebut
Jika
dilihat dari model dan bentuknya, terdapat kereta kuda roda dua dan roda empat
tanpa atap, dan ada juga kereta kuda
beroda empat yang mempunyai atap, (yang pada sisi kiri dan kanannya tertutup,
berpintu dan berjendela) mirip dengan mobil sekarang
Kesamaan
dari semua jenis kereta ini adalah sama-sama memiliki roda yang dibalut lapisan karet mati
tanpa angin
Pengamanan Petugas Museum terhadap koleksi kereta kuda ini lumayan baik, Pengunjung hanya
diperbolehkan untuk memfotonya saja, tidak diperbolehkan untuk menyentuhnya,
apalagi coba-coba untuk menaikinya, “bisa kualat” kata petugasnya
Maksudnya
(mungkin) semacam peringatan kepada pengunjung agar ikut menjaga kebersihan
kereta, dan menghindarkan kereta dari kerusakan, karena apasaja bisa terjadi jika
setiap pengunjung diijinkan untuk naik kedalam kereta
Tanpa
terasa satu jam telah berlalu, dengan melihat koleksi museum kereta ini, banyak
pengetahuan baru yang bisa Saya dapatkan disini
Saya
menghidupkan mesin motor, kemudian meninggalkan
lokasi Museum Kareta Karaton untuk menuju ke Malioboro
Mau
Ngapain ke Malioboro?
Mau
naik kereta kuda milik wong cilik, yang dapat disewa, tanpa khawatir kena
kualat
Tips untuk menghindari debat kusir
Sebaiknya
disepakati dulu harga sewa kereta kuda tersebut dengan kusirnya sebelum
dipergunakan (Tips ini berlaku juga
untuk pemakaian Jasa Ojek atau Becak)
Artikel lain mengenai museum, Museum Nasional