Lepas maghrib, pada bulan Maret yang lalu, Kereta Api Senja Utama, mulai bergerak perlahan meninggalkan stasiun Pasar Senen menuju Jokyakarta
Kereta Api kelas Bisnis ini terdiri dari, delapan gerbong penumpang , satu gerbong restoran/restorasi, dan tentunya ada juga sebuah lokomotif, membutuhkan waktu sekitar 9 jam untuk bisa sampai di Jogya, bila perjalanannya lancar, maka sekitar pukul 05.00 dini hari perjalanan ini akan berakhir
Tidak banyak yang dapat diceriterakan selama didalam perjalanan berlangsung, kebanyakan para penumpang lebih baik memilih untuk memejamkan mata, karena diluar kereta hanya kegelapan yang terlihat, Yang Sy tahu, sesekali kereta ini singgah dibeberapa stasiun yang dilalui untuk menurunkan dan menambah penumpang yang juga akan menuju Jogyakarta
Kereta cukup bersih dgn penerangan yang memadai, dibeberapa tempat ada kipas angin terlihat berputar, walaupun kereta ini tanpa pendingin udara, udara terasa cukup sejuk, karena angin malam masuk dari sebagian jendela kereta yang terbuka
Setelah memesan sepiring nasi goreng dan segelas teh hangat untuk makan malam (harga makanan cukup murah dan bersahabat, soal rasa, lumayan enak lah) mata ini pun mulai redup minta istirahat, sempat tertidur sebentar, lalu terbangun lagi karena adanya pemeriksaan karcis oleh petugas, kemudian Sy melanjutkan kembali tidur yang sempat terganggu tadi
Belum lama lelap, terbangun lagi karena ada pemberitahuan dari petugas bahwa sebentar lagi kereta akan sampai di Stasiun Tugu Jogyakarta, Alhamdulillah perjalanan berjalan lancar, Udara dingin dini hari Jogya, sudah dapat dirasakan dari kisi jendela kereta yg terbuka
Setelah kereta berhenti dgn sempurna penumpang mulai membenahi barang bawaan masing2, kamipun segera turun dari kereta dan berjalan menuju pintu keluar
Sy menunggu jemputan yang sudah dijanjikan sebelumnya, tetapi jemputan tidak kunjung datang, di telepon ber-kali2 tetapi panggilan tidak diangkat, sambil mencoba untuk bersabar, Sy menyalakan sebatang rokok dan mengisapnya perlahan sambil memesan secangkir kopi diwarung kecil didepan stasiun
Hampir satu jam menunggu, akhirnya jemputanpun datang, “Maaf pak, Aku ketiduran” kata Anakku merasa bersalah, “Iya lah ndak apa2 Nak” sahutku, mencoba untuk maklum. Kamipun segera berlalu meninggalkan stasiun menuju ke pondokan mahasiswa Kalimantan Timur “Mangkaliat” yang ada di jalan Paku Ningratan
Tadinya, memang ada rencana untuk menginap di hotel saja dari pada merepotkan anak, tetapi setelah dibujuk dan masih ada tersedia kamar yang kosong (mungkin juga dikosongkan utk Sy) Sy pun mengangguk tanda setuju utk menginap di pondokan, sekalian mau melihat langsung polah dan tingkah keseharian anak2 yang nge kost disitu
Setelah bincang2 sejenak, sambil melepaskan kangen, Sy membersihkan diri dan bersiap untuk berbaring, syukur2 bisa tiduran sebentar, karena sekitar pukul 14.00 ada janji untuk menghadiri seminar yang mengambil tempat diseputaran Kampus UGM (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar