Jumat, 26 April 2013

Museum Sejarah Jakarta



Museum lagi !
Iya nih lagi-lagi museum,
Orat-oret yang ada diflash disk yang belum sempat Saya publish untuk bahan penulisan, cuma mengenai museum

Untuk orang yang bertempat tinggal di Jakarta dan sekitarnya, ulasan atau tulisan untuk Museum Sejarah Jakarta, tentunya tidak terlalu menarik untuk disimak, tetapi untuk orang diluar Jakarta tentunya lain lagi ceriteranya

Sudah seringkali Saya berkunjung ke museum ini, tetapi baru sekarang punya waktu luang untuk menuliskannya diblog, hitung-hitung sebagai panduan singkat untuk orang yang belum pernah berkunjung ke Museum Fatahillah



 

Suatu hari, ketika Saya belum jauh keluar dari halte Busway, terdengar sapaan ramah dengan dialek betawi  “Perlu Ojek Pak”

Seketika Saya menoleh kearah asal suara, Ada Laki-laki paruh baya yang sedang berdiri disamping sepeda ontel menawarkan jasa ojek

Sebenarnya jarak dari halte busway ke museum tidaklah terlalu jauh, dapat ditempuh sekitar sepuluh menit berjalan kaki, tetapi melihat sosok abang ojek yang ramah ini, hati menjadi iba juga, tidak ada salahnya jika membantu Bapak ini dengan memakai jasa ojek yang ditawarkannya

“Iya Pak, Tolong antarkan Saya ke museum, tapi gratis khan Pak” kataku bercanda, sambil memancing reaksi dari kata “gratis” yang kuucapkan tadi

“Boleh saja Pak, naik gratis gak apa-apa” Sahut si Bapak Ojek ramah, “Tapi waktu turun dari sepeda, Bapak jangan lupa membayar” katanya lagi sambil tersenyum tetap ramah

Eh,  Si Bapak Ojek ini selain ramah ternyata orangnya humoris juga, menit berikutnya Saya sudah duduk diboncengan sepeda ontel yang sudah dilapisi kain tebal agar lebih enak diduduki

Setelah membayar jasa ojek, dan mengucapkan terimakasih, Saya bergegas masuk ke museum, karena gerimis sudah mulai turun

Usai membeli tiket masuk didepan, Saya mulai memasuki ruang pamer, pengunjung lain yang bersamaan datang cukup banyak hari itu, Sayapun membaur dengan mereka

Oh Iya ya, ini nih Jam Operasional Museum
Selasa sd Minggu  09.00 sd 15.00
Senin dan Hari libur Nasional, Tutup

Mau datang setelah jam 15.00 boleh-boleh saja, malahan lebih asyik, karena dihalaman museum ini dibuka lapak aneka jajanan, lapak souvenir dan penjualan rupa-rupa barang kecil lainnya, pasar ini buka setiap hari sampai larut malam



Tentang Museum Sejarah Jakarta
Museum Sejarah Jakarta, terletak di Jalan Taman Fatahillah No 1 Jakarta Barat, merupakan sebuah lembaga museum yang memiliki sejarah yang panjang

Bangunan Museum Sejarah Jakarta sesuai dengan prasastinya diresmikan pada tahun 1710 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Abraham van Riebeck

Museum sejarah Jakarta berasal dari Museum Oud Batavia (Batavia Lama) yg beralamat di Jl Pintu Besar Utara no 27 Jakarta (kini museum wayang), Diresmikan pada tahun 1936

Pada masa kemerdekaan museum ini berubah menjadi Museum Djakarta Lama dibawah naungan Lembaga Kebudayaan Indonesia dan selanjutnya pada tahun 1968 diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta dan diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta, Bapak Ali Sadikin

Perbendaharaan koleksi Museum Sejarah Jakarta mencapai jumlah lebih dari 23.000 buah, yg berasal dari warisan Museum Jakarta Lama, hasil pengadaan Pemda DKI Jakarta, dan hasil ekskavasi (penggalian arkeologi, serta sumbangan perorangan maupun intuisi

Koleksi Museum Sejarah Jakarta terdiri dari beragam mineral, baik yg sejenis maupun campuran, meliputi logam, batu, kayu, kaca, Kristal, gerabah, keramik, kain, kulit, kertas dan tulang

Koleksi unggulan Museum Jakarta antara lain Meriam si Jagur, Pemisah ruangan bergaya Baroque dari abad 18, Pedang Eksekusi, Lukisan Gubernur Jenderal VOC Hindia Belanda tahun 1602-1942, peralatan masyarakat prasejarah, prasasti dan berbagai macam senjata

Untuk meningkatkan kinerja dan penampilannya, Museum Sejarah Jakarta bertekad untuk bisa menjadi pusat informasi sejarah kota Jakarta dan tidak ingin sekedar menjadi tempat untuk menghimpun, meneliti, memelihara dan memamerkan benda koleksi serta menyajikan informasi sejarah kota saja, tetapi juga bisa menjadi tempat bagi semnua orang untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta dapat pula dinikmati sebagai tempat rekreasi

Sejarah Gedung
1707 – 1710  Gedung dibangun
1710 – 1816  Balai Kota Batavia
1816 – 1905  Kantor Residensi Batavia
1905 – 1925  Balai Kota Batavia
1925 – 1942  Kantor Gubernur Prov Jawa Barat
1942 – 1945  Kantor Pengumpulan Logistik Dai Nippon
1945 – 1952  Kantor Gubernur Prov Jawa Barat
1952 – 1968  Markas Komando Militer Kota (KMK)
1968             Gedung diserahkan ke Pemda DKI Jakarta
30 Maret 1974  Diresmikan menjadi Museum Sejarah Jakarta oleh Gubernur Ali Sadikin



Hampir tiga jam Saya menghabiskan waktu di museum ini, walaupun koleksi museum tersebut terdiri dari benda mati,  tetapi banyak ceritera masa lalu yang dapat Saya jadikan sebagai bahan pembelajaran

Setelah hujan reda,  Saya beranjak meninggalkan lokasi museum 

Artikel lainnya mengenai museum, Museum Sampurna Surabaya