Museum
Konperensi Asia Afrika bertempat pada bagian dalam dari Gedung Merdeka
Gedung
Merdeka merupakan salah satu tempat di kota Bandung yang menjadi saksi dan
tempat bersejarah perjalanan Bangsa Indonesia tempo dulu, karena disinilah
bermula diselenggarakannya Konperensi Asia Afrika yang pertama pada 18 – 24
April 1955
Museum
Asia Afrika beralamat di Jl Asia Afrika no 65, Bandung, Provinsi Jawa Barat,
terletak dipusat kota dan mudah diakses dari segala arah (sekitar 20 menit
berjalan kaki dari alun-alun kota Bandung)
Museum
diresmikan pada tanggal 24 April 1980 oleh Presiden kedua HM Soeharto sebagai
penanda atau memperingati 25 tahun Konperensi Asia Afrika
Sekilas
tentang Gedung Merdeka
Bangunan
didirikan pada tahun 1895, pada awalnya gedung ini digunakan sebagai tempat
perkumpulan orang Eropah (Societiet Concordia)
Seiring
berjalannya waktu, gedung ini sudah beberapa kali mengalami renovasi, dan
penggantian nama, serta perubahan fungsinya
Tercatat
pada tahun 1921, CP Wolf Schoemaker, menambahkan Gaya Art Deco pada gedung ini, dan
pada tahun 1940, AF Aalbers, menampilkan
Gaya Internasional Style pada gedung yang sama
Tujuannya
sama, selain untuk memperindah penampilan gedung, tetapi juga untuk menarik
lebih banyak lagi orang eropah untuk bergabung ke Societeit Concordia
Pada
masa pendudukan Jepang di Indonesia, Gedung ini berubah nama menjadi Dai
Toa Kaikan dan digunakan sebagai Pusat Kebudayaan
Pada
tahun 1955, menjelang pelaksanaan Konperensi Asia Afrika, gedung ini direnovasi
dan kemudian oleh Presiden RI Pertama (Ir Soekarno) bangunan ini diberi nama
Gedung Merdeka
Pelajaran
apa yang kita temukan disini?
Pertanyaan
yang tidak mudah untuk menjawabnya, karena sangat tergantung dari minat,
tingkatan usia dan tingkat pendidikan pengunjung itu sendiri
Pengamatan
Saya secara umum, sebagian besar minat pengunjung yang datang kesini, hanya
didorong oleh sekedar ingin tahu saja, atau
sebagai tujuan alternatif sarana rekreasi yang murah meriah, dan hanya sebagian kecil
pengunjung lainnya lagi yang ingin tahu lebih mendalam mengenai perjalanan
sejarah bangsanya
Fakta
sejarah, “Dengan adanya Konperensi AA yang
dihadiri oleh sekitar 30 utusan negara-negara dikawasan Asia dan Afrika ini kemudian
melahirkan Dasa Sila Bandung yang menjadi acuan bagi Negara terjajah (pada masa
itu) untuk memperoleh kemerdekaannya, kemudian bersatu untuk menggalang perdamaian
serta kerjasama regional”
Setelah
hampir dua jam berkeliling di museum ini, Saya informasikan kepada pembaca
(yang belum pernah datang kesini) apa saja isi dari museum AA
Benda-benda
sejarah yang dapat dilihat di museum ini sebagian besar adalah foto, patung dan
berbagai peralatan yang digunakan pada waktu konperensi AA tersebut
diselenggarakan
Selain
ruang pamer, terdapat juga Ruang Perpustakaan dan Ruang Audio Visual serta
Ruang Rapat berukuran besar yang dapat menampung sekitar seribuan pengunjung
Oh
iya hampir tetinggal, Terdapat juga Kedai Cindera mata yang menyediakan
berbagai souvenir untuk pengunjung yang ingin membelinya
Waktu
dan Biaya Kunjungan
Museum
dibuka setiap hari untuk umum (kecuali Hari Senin dan Hari Libur Nasional,
tutup)
Pengunjung
tidak dipungut bayaran
Pengunjung
rombongan (lebih dari 25 org) sebelum berkunjung, sebaiknya menghubungi
pengelola museum
Seperti
pada museum lainnya, terdapat larangan standar yang harus dipatuhi oleh setiap
pengunjung seperti, Tidak
boleh membawa makanan dan minuman, Menyalakan rokok, Memakai sandal jepit, Berisik, dan Membawa binatang peliharaan
Bak
pepatah, Tiada Gading yang Tak Retak, pada Museum AA ini terdapat juga
kekurangannya
“Museum
ini tidak mempunyai halaman dan tempat parkir yang memadai karena tergusur oleh
perluasan bangunan dan jalan”
Pada
hari jadi museum AA Bulan April yang akan datang Saya menyampaikan,
Dirgahayu
Museum AA yang ke-60 (18 April 1955 - 2015),
Semoga
museum ini tetap asri serta lestari, dan menjadikannya sebagai salah satu dari warisan budaya
nasional untuk anak cucu kita dimasa depan
Akhir kata, Cintailah budaya kita dengan mengajak serta keluarga Anda untuk berkunjung ke museum yang
terdekat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar