Kamis, 26 Maret 2015

Ke Museum Konferensi AA di Bandung yuuk

Museum Konperensi Asia Afrika bertempat pada bagian dalam dari Gedung Merdeka

Gedung Merdeka merupakan salah satu tempat di kota Bandung yang menjadi saksi dan tempat bersejarah perjalanan Bangsa Indonesia tempo dulu, karena disinilah bermula diselenggarakannya Konperensi Asia Afrika yang pertama pada 18 – 24 April 1955



Museum Asia Afrika beralamat di Jl Asia Afrika no 65, Bandung, Provinsi Jawa Barat, terletak dipusat kota dan mudah diakses dari segala arah (sekitar 20 menit berjalan kaki dari alun-alun kota Bandung)



Museum diresmikan pada tanggal 24 April 1980 oleh Presiden kedua HM Soeharto sebagai penanda atau memperingati 25 tahun Konperensi Asia Afrika  


Sekilas tentang Gedung Merdeka
Bangunan didirikan pada tahun 1895, pada awalnya gedung ini digunakan sebagai tempat perkumpulan orang Eropah (Societiet Concordia)

Seiring berjalannya waktu, gedung ini sudah beberapa kali mengalami renovasi, dan penggantian nama, serta perubahan fungsinya

Tercatat pada tahun 1921, CP Wolf Schoemaker, menambahkan Gaya Art Deco pada gedung ini, dan pada tahun 1940,  AF Aalbers, menampilkan Gaya Internasional Style pada gedung yang sama

Tujuannya sama, selain untuk memperindah penampilan gedung, tetapi juga untuk menarik lebih banyak lagi orang eropah untuk bergabung ke Societeit Concordia

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, Gedung ini berubah nama menjadi Dai Toa Kaikan dan digunakan sebagai Pusat Kebudayaan

Pada tahun 1955, menjelang pelaksanaan Konperensi Asia Afrika, gedung ini direnovasi dan kemudian oleh Presiden RI Pertama (Ir Soekarno) bangunan ini diberi nama Gedung Merdeka


Pelajaran apa yang kita temukan disini?
Pertanyaan yang tidak mudah untuk menjawabnya, karena sangat tergantung dari minat, tingkatan usia dan tingkat pendidikan pengunjung itu sendiri

Pengamatan Saya secara umum, sebagian besar minat pengunjung yang datang kesini, hanya didorong oleh sekedar ingin tahu saja,  atau sebagai tujuan alternatif sarana rekreasi yang  murah meriah, dan hanya sebagian kecil pengunjung lainnya lagi yang ingin tahu lebih mendalam mengenai perjalanan sejarah bangsanya

Fakta sejarah,  “Dengan adanya Konperensi AA yang dihadiri oleh sekitar 30 utusan negara-negara dikawasan Asia dan Afrika ini kemudian melahirkan Dasa Sila Bandung yang menjadi acuan bagi Negara terjajah (pada masa itu) untuk memperoleh kemerdekaannya, kemudian bersatu untuk menggalang perdamaian serta kerjasama regional”


Setelah hampir dua jam berkeliling di museum ini, Saya informasikan kepada pembaca (yang belum pernah datang kesini) apa saja isi dari museum AA

Benda-benda sejarah yang dapat dilihat di museum ini sebagian besar adalah foto, patung dan berbagai peralatan yang digunakan pada waktu konperensi AA tersebut diselenggarakan




Selain ruang pamer, terdapat juga Ruang Perpustakaan dan Ruang Audio Visual serta Ruang Rapat berukuran besar yang dapat menampung sekitar seribuan pengunjung





Oh iya hampir tetinggal, Terdapat juga Kedai Cindera mata yang menyediakan berbagai souvenir untuk pengunjung yang ingin membelinya


Waktu dan Biaya Kunjungan
Museum dibuka setiap hari untuk umum (kecuali Hari Senin dan Hari Libur Nasional, tutup)

Pengunjung tidak dipungut bayaran
Pengunjung rombongan (lebih dari 25 org) sebelum berkunjung, sebaiknya menghubungi pengelola museum

Seperti pada museum lainnya, terdapat larangan standar yang harus dipatuhi oleh setiap pengunjung seperti, Tidak boleh membawa makanan dan minuman, Menyalakan rokok, Memakai sandal jepit, Berisik, dan Membawa binatang peliharaan

Bak pepatah, Tiada Gading yang Tak Retak, pada Museum AA ini terdapat juga kekurangannya

“Museum ini tidak mempunyai halaman dan tempat parkir yang memadai karena tergusur oleh perluasan bangunan dan jalan”


Pada hari jadi museum AA Bulan April yang akan datang Saya menyampaikan,

Dirgahayu Museum AA yang ke-60 (18 April 1955 - 2015),
Semoga museum ini tetap asri serta lestari, dan menjadikannya sebagai salah satu dari warisan budaya nasional untuk anak cucu kita dimasa depan  



Akhir kata, Cintailah budaya kita dengan mengajak serta keluarga Anda untuk berkunjung ke museum yang terdekat



Tidak ada komentar: