Kemaren, Saya kedatangan seorang teman lama yang juga punya hobi memancing, belum lagi dipersilakan duduk Beliau sudah memulai pembicaraan
“Pak,
kita mancing yuk” Dia sudah tahu kalau Saya jarang menolak jika diajak memancing, kecuali jika diajak untuk memancing keributan
“Kemana
dan kapan” sahutku antusias
“Ke
Waduk Riam Kanan” jawabnya
“Oke,
kapan rencana berangkat” sahutku lagi
“Minggu pagi Pak, nanti dijemput” jawabnya, dan langsung pamitan
Saya sudah beberapa kali datang kewaduk ini untuk rekreasi bersama keluarga atau dengan sesama teman yang punya kesukaan memancing
Pemancing amatiran yang mengail ikan seperlunya saja untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau untuk dibagikan kepada tetangga sebelah rumah
Memancing adalah salah satu dari kesukaan Saya, selain membaca dan jalan-jalan
Memancing menurut ukuran Saya, selain dapat menghilangkan rasa jenuh karena kesibukan rutin mengurusi pekerjaan, tetapi Saya gunakan juga untuk sarana pelatihan pengendalian emosi (kesabaran)
Pemancing amatiran yang mengail ikan seperlunya saja untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau untuk dibagikan kepada tetangga sebelah rumah
Memancing adalah salah satu dari kesukaan Saya, selain membaca dan jalan-jalan
Memancing menurut ukuran Saya, selain dapat menghilangkan rasa jenuh karena kesibukan rutin mengurusi pekerjaan, tetapi Saya gunakan juga untuk sarana pelatihan pengendalian emosi (kesabaran)
Mungkin ada yang bertanya, mengapa tempat ini sering Saya kunjungi?
Karena Waduk Riam Kanan lokasinya mudah untuk Saya datangi
Tempat ini menurut Saya, adalah sebuah syurga yang tersembunyi yang belum banyak diketahui oleh orang luar, sehingga keunikan dan keindahannya hanya diketahui oleh warga lokal saja
Karena Waduk Riam Kanan lokasinya mudah untuk Saya datangi
Tempat ini menurut Saya, adalah sebuah syurga yang tersembunyi yang belum banyak diketahui oleh orang luar, sehingga keunikan dan keindahannya hanya diketahui oleh warga lokal saja
Sore hari di Desa Pinus
Waduk seluas 8000 Hektar ini termasuk dalam kawasan Hutan Lindung Sultan Adam, Airnya tenang dan berwarna hijau kebiruan, pada sekeliling tepiannya terdapat perbukitan yang ditumbuhi oleh bermacam pohon
View nan cantik mempesona, yang membuat siapapun berdecak kagum jika melihat keindahan dan keunikan yang dimilikinya
Air yang masuk ke turbin
Manfaat lainnya adalah sebagai tempat untuk memelihara berbagai jenis ikan sungai didalam karamba oleh penduduk setempat, sebagai tempat tujuan wisata, dan juga sebagai area memancing
Karamba milik penduduk setempat
Pada hari yang telah disepakati, pukul 04.00 Minggu dinihari, jemputan datang, setelah memasukan peralatan yang harus dibawa, kami meluncur membelah dinginnya udara pagi Banjarmasin mengarah ke Aranio
Jarak
tempuh ke Waduk Riam kanan sekitar 65 Km, sebenarnya tidak terlalu jauh dan
dapat ditempuh dalam waktu satu setengah jam,
Lalu
mengapa kami harus berangkat pagi-pagi sekali?
Jawabannya adalah , khawatir kehabisan perahu motor yang dapat disewa untuk memancing
Setiap hari Minggu dan hari Libur biasanya banyak orang yang datang kesini untuk
berwisata atau memancing, terkadang jumlah orang yang datang tidak seimbang dengan jumlah perahu yang tersedia
Setelah
membayar 250 ribu rupiah untuk harga sewa perahu motor, dan juga membeli perbekalan yang diperlukan secukupnya, kami meluncur
menuju lokasi memancing
Jenis
ikan yang biasa ditemukan disini adalah, Kalui, Nila, Lele, Gabus, Wader, dan Toman
(Tauman)
Profile Pemancing
Ketika hari sudah menjelang sore, dan hasil pancingan sudah dirasakan cukup, kami bergerak menuju ke dermaga, untuk kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke Banjarmasin
Sebelum meninggalkan lokasi pemancingan, sempat Saya perhatikan hal yang membuat perasaan Saya menjadi miris, yaitu kurangnya kesadaran dan keperdulian pengunjung yang datang, (termasuk juga Pemilik dan pekerja di karamba, serta masyarakat setempat yang tinggal ditepian waduk) untuk bersama-sama turut memelihara dan melestarikan lingkungan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya sampah
dan limbah plastik yang mengapung dipermukaan waduk
Saya
tidak tahu persis apakah akumulasi sampah plastik yang susah terurai ini, pada masa
mendatang akan dapat menganggu kinerja turbin-turbin PLTA, satu-satunya pembangkit listrik kebanggaan daerah Kalimantan Selatan yang telah dibangun dengan biaya yang tidak murah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar