Keberadaan
sebuah Gunung Api bagaikan sebuah coin yang mempunyai dua sisi, selain
memberikan berkah berupa kesuburan dan sumber daya, juga dapat menjadi ancaman dan
bencana kepada penduduk disekitarnya
Pada
Desember 2013 lalu, Saya mengunjungi Museum Gunung Api Merapi di Kabupaten
Sleman, setahu Saya museum ini satu-satunya di Indonesia yang memiliki koleksi paling
lengkap menyimpan data dan dokumentasi kegiatan gunung api dan erupsi
Museum
berdiri diatas lahan seluas 3,5 Hektar terletak dilereng selatan Gunung Merapi,
beralamat di Desa Banteng Hargo Binangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
Museum
Gunung Api Merapi pembangunannya dimulai pada Tahun 2005, diresmikan pada
Oktober 2009, dan dibuka untuk umum pada Januari 2010
Museum
Gunung Api ini berjarak sekitar 25 Km diutara kota Yogyakarta, kondisi jalan
untuk menuju ke museum ini lumayan baik, beraspal dan mendaki, dan dapat
didatangi dengan kendaraan darat
Untuk
mendatangi tempat ini sebaiknya menggunakan kendaraan sendiri atau charter
karena disini belum tersedia sarana angkutan umum reguler
Arsitektur
Museum Gunung Api Merapi berbentuk unik dan indah, pada bagian depan museum terdapat
pintu masuk utama yang di desain menyerupai bentuk segitiga sama kaki, dan dari
kejauhan terlihat seperti sebuah gunungan
Ada
dua macam pilihan tiket masuk, tiket untuk masuk ke museum saja sebesar 3K, dan
tiket untuk melihat film dokumenter di Teather Mini seharga 5K
Tiket
dijual tidak dalam bentuk paket, maksudnya pengunjung tidak harus membeli dua
macam jenis tiket (masuk + nonton), tetapi boleh membeli tiket masuk ke museumnya
saja, jika pengunjung ingin melihat film dokumenter, maka ybs harus membeli tiket
masuk ke museum
Karena
harganya lumayan murah, Saya memilih untuk membeli kedua macam jenis tiket
masuk tersebut
Udara
terasa nyaman ketika Saya masuk kedalam museum, walaupun saat itu pendingin
udara yang tersedia tidak dihidupkan, karena lokasi museum terletak didaerah yang
beriklim sejuk
Pada
saat Saya berkunjung kesini, beberapa bagian dari ruangan museum masih ada pekerjaan
perbaikan, tetapi kegiatan tersebut tidak mengurangi kenyamanan pengunjung yang
datang
Ruang
Pamer Museum terdiri dari dua lantai, diruang pamer pada Lantai satu pengunjung
dapat melihat Replika Gunung Merapi, dengan menekan sebuah tombol kemudian puncak gunung
tersebut mengeluarkan asap, disertai simulasi lelehan lava pijar (Peragaan
Erupsi)
Pada
bagian lain lantai satu ini dipamerkan juga aneka alat Peraga Kegempaan, serta beberapa
barang yang rusak karena dampak erupsi
Pada
Ruang Pamer Lantai dua, selain terdapat Alat Peraga Terjadinya Tsunami, dan
koleksi photo-photo erupsi, terdapat juga sebuah Teather Mini dengan kapasitas
sekitar 100 orang, yang menayangkan sebuah film dokumenter berdurasi 20 Menit dengan
judul “Dibawah Langit Merapi”
Dibagian
lain lantai dua ini dapat dilihat petunjuk dan cara-cara yang harus dilakukan
oleh masyarakat untuk menyelamatan diri jika terjadi erupsi
Diruang ini terdapat sejumlah photo dokumentasi letusan gunung merapi sejak Tahun 1930 sampai yang terakhir Tahun 2011
Pembelajaran apa yang dapat diambil dari sini?
Banyak
sekali, tergantung dari sisi mana kita melihatnya, Pembelajaran apa yang
akan didapat biasanya ditentukan oleh Tingkatan Usia, Jenjang Pendidikan, dan
Wawasan dari pengunjung itu sendiri
Menurut
pendapat Saya, secara umum museum ini lebih kepada pembelajaran pengetahuan
praktis kepada masyarakat tentang bahaya yang ditimbulkan oleh sebuah gunung
berapi, serta tindakan darurat yang harus dilakukan penduduk jika terjadi gejala
erupsi
Pemetaan
zona rawan bencana, agar masyarakat mengetahui daerah mana saja yang bakal
menerima dampak erupsi, mulai dari zona ringan, sedang, sampai daerah yang
mematikan (berat)
Pengetahuan
mengenai jalur evakuasi dan batas wilayah yang aman (batas jarak sekian
kilometer) dari pusat bencana yang harus dihindari penduduk ketika terjadinya
erupsi
Tujuan
utamanya adalah untuk mengurangi jumlah korban erupsi
Dari
visualisasi data yang Saya lihat di museum ini, disebelah selatan Negara
Indonesia terdapat tiga buah lempeng benua yaitu Lempeng Eurasia, Fasifik, dan
Lempeng Australia
Tumbukan
antar lempeng ini membentuk Zona Penunjaman yang memanjang dari bagian barat
Pulau Sumatera kemudian memanjang sampai kebagian Selatan Pulau Jawa dan Bali,
Kepulauan Nusa Tenggara, serta bagian utara kepulauan Maluku dan Papua, zona penunjaman ini biasanya disebut dengan Ring Fire
Indonesia
memiliki 129 buah gunung api aktif, dan salah satunya adalah Gunung Merapi,
sebuah gunung berapi teraktif di Pulau Jawa, dengan ketinggian 2.968 Meter dpl
Menurut
catatan, sejak Tahun 1548 Gunung Merapi telah mengalami puncak keaktifan
(erupsi) sebanyak 68 kali
Informasi lain
Museum
dibuka untuk umum Hari Selasa sd Minggu dari pukul 09.00 sd 15.30 WIB (hari
Senin Libur)
Harga
tiket masuk museum 3K per orang, dan harga tiket masuk pertunjukan film, 5K per
orang
Disudut
lain museum terdapat lukisan Nyai Gandung Melati, sosok perempuan cantik bermahkota
dan berbusana tradisional berwarna hijau terang
Dalam
mitos masyarakat setempat, dipercayai bahwa Nyai Gandung Melati ini akan
memperlihatkan dirinya melalui mimpi jika gunung merapi mau erupsi, wallahualam
Tanpa
bermaksud untuk mereduksi mitos yang berkembang, jika terjadi gejala awal
erupsi, penduduk disekitar Gunung Merapi sebaiknya mengikuti petunjuk dan
arahan dari Petugas Pengamat Gunung Api setempat
2 komentar:
Kunjungan Penuh Traomatik di tempat ini :
Selengkapnya dokumentasi kami -> WISATA MUSEUM MERAPI
Hello There. I discovered your weblog the use
of msn. This is a really neatly written article. I'll be sure to bookmark it
and come back to learn more of your helpful info.
Thanks for the post. I will definitely return.
Posting Komentar